Potret
Perekonomian Indonesia Pada Masa Orde Lama
Indonesia di
masa orde lama (soekarno, 1945 – 1966) lebih banyak konflik politiknya daripada
agenda ekonominya yaitu konflik kepentingan antara kaum borjuis, militer, PKI,
parpol keagamaan dan kelompok – kelompok nasionalis lainnya. Kondisi ekonomi
saat itu sangat parah dengan ditandai tingginya inflasi yaitu mencapai 732%
antara tahun 1964 – 1965 dan masih mencapai 697% antara tahun 1965 –
1966.
Gambaranya
bahwa periode orde lama (1945 – 1966). Pada masa ini ada sebuah
perdebatan atau tarik menarik kepentingan global yang di perjuangkan antar blok
barat dan blok timur untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing di kawasan
asia pasifik dengan berpikir secara strukturalis.
Pemikira
strukturalis terutama yang dimaksud dengan pembangunan .pemikiran
struktalisme berkembang tahun 1940-an hingga awal tahun 1960-an. Para pemikir
strukturalis berasumsi negara – negara sedang berkembang ditandai oleh kelompok
budaya, sosial dan kelembagaan yang menghambat atau mencegah perubahan, sumber
daya cenderung mandek (persediaan barang dan jasa tidak elastis). Pemiki
strukturalis cendenderung mementingkan kuantitas manajemen dibandingkan harga.
Umumnya mengalami kegagalan, kadang – kadang target tercapai namun sering
pelaksanaannya buruk dan prestasi yang kurang baik. Misalnya Bank Dunia
memberikan pinjaman pertamanya kepada negara di luar Eropa pada tahun 1948.
Saat itu banyak negara yang sedang berkembang sudah sibuk dalam beberapa bentuk
perencanaan ekonomi terpusat.
Pada tahun
1950-an, gelombang antusiasme mencapai puncaknya dalam rangka perencanaan yang
komprehensif. Sedangkan yang terjadi di indonesia tanggal 17 Agustus 1945
bangsa indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Pemimpin yang ada saat itu
terdiri dari kaum elit yang berpendidikan barat dan orang – orang militer yang
dilatih jepang. Secara ekonomi, belanda masih menguasai perusahaan – perusahaan
di sektor perkebunan dan menguasai perdagangan internasional {Konferensi Meja
Bundar (KMB), 1949}. Periode 1945 – 1949 adalah periode indonesia berjuang
untuk status negara merdeka dan diakui oleh dunia yang ditandai dengan
pengakuan Belanda di KMB dengan syarat perusahaan Belanda di Indonesia tidak
dinasionalisasikan.
Demokrasi
terpimpin (1959–1965), dekrit presiden 1959 (yang mendapat dukungan dari
militer dan PKI) adalah upaya Soekarno menggeser dominasi politisi kelas
menengah ke atas dan sekaligus upaya mengembalikan kekuasaan presiden yang
selama ini dipegang perdana menteri dan DPR. Pada masa ini, Soekarno menguasai
penuh birokrasi negara. Pada tahun 1957, perusahaan- perusahaan belanda
dinasionalisasikan, setelah tahun 1959, proses nasionalisasi perusahaan asing
makin meluas. Pada tahun 1963, perusahaan–perusahaan inggris juga diambil alih,
milik amerika serikat juga diambil alih di tahun 1965. Kondisi ekonomi sangat
parah dengan ditandai tingginya inflasi yaitu mencapai 732% antara tahun 1964 –
1965 dan masih mencapai 697% antara tahun 1965–1966. Jadi periode orde lama
yang dipimpin soekarno lebih kuat nasionalismenya, sentralisasi, komando dan
kepemilikan kolektif bisa disimpulkan berarti prosesnya menjauhi kutub “laissez-faire”
dan mendekati kutub “dirigisme/hegemoni”.
Perbedaan Antara Sistem Perekonomian Liberalis dan Sistem Perekonomian
Pasar Campuran
- Pasar Ekonomi Liberalis
Sistem ekonomi
liberal klasik adalah suatu filosofi dan politis ekonomi. Mula-mula ditemukan
pada suatu tradisi penerangan atau keringanan yang bersifat membatasi batas-batas
dari kekuasaan dan tenaga politis, yang menggambarkan pendukungan kebebasan individu.
Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai
kepentingan dirinya sendiri dan membiarkan semua individu untuk melakukan
pekerjaan tanpa pembatasan yang nantinya dituntut untuk menghasilkan suatu
hasil yang terbaik, yang cateris paribus, atau dengan kata lain, menyajikan
suatu benda dengan batas minimum dapat diminati dan disukai oleh masyarakat
(konsumen).
1. Ciri-ciri Pasar Liberalis
- Semua sumber adalah milik masyarakat individu.
- Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
- Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan perekonomian.
- Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
- Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
- Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
- Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
- Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
2. Keuntungan
dan kelemahan Pasar Liberalis
- Keuntungan
Ada beberapa
keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:
- Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
- Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
- Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
- Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
- Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
- Kelemahan
Selain ada keuntungan,
ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi liberal, adalah:
- Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
- Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
- Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
- Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
- Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.
- Pasar Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi
campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang
mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga
garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu.
Garis tengah disesuaikan dengan keadaan dimana perpaduan itu terjadi , sehingga
peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem
perpaduan/campuran tersebut.
1. Ciri-ciri
sistem ekonomi campuran :
- Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasata
- Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah
- Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah
2. Kebaikan
sistem ekonomi campuran
- Kebebasan berusaha
- Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas
- Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
3. Kelemahan
sistem ekonomi campuran
- Beban pemerintah berat dari pada beban swasta
- Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan
Sulit
menentukan batas ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta “ Sistem
ekonomi campuran banyak dianut oleh Negara berkembang”.
- Kesimpulan
"Menurut
saya" Dari keterangan diatas tentang perbedaan antara sistem ekonomi pasar
liberalis dengan sistem ekonomi pasar campuran sangat bisa dapat dilihat dengan
jelas, bahwa sistem ekonomi pasar liberalis dipegang atau kegiatan ekonominya
dilakukan oleh individu, sedangkan sistem ekonomi pasar campuran asal mulanya
terbentuk dari percampuran atas dua sistem ekonomi pasar yaitu sistem ekonomi
pasar kapitalis dan sistem ekonomi pasar sosialis, dimana sistem ekonomi pasar
campuran ini dipegang atau dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta bukan
individu.
Perbedaan-perbedaan
ini saya rasa sangat jelas terlihat, dimana kedua sistem ekonomi pasar tersebut
berbanding terbalik bila melihat ciri-ciri sistem ekonomi tersebut pada tulisan
diatas. selain melihat perbedaan dari ciri-cirinya, hal ini juga dapat dilihat
dari segi kebaikan dan kelemahan sistem ekonomi kedua sistem tersebut. dari
sisi sistem ekonomi liberalis sangat jelas bahwa kebaikannya adalah masyarakat
tidak perlu lagi menunggu atau menerima komando dari pemerintah dan juga
masyarakat dapat menumbuhkan produksi-produksi baru yang lebih kompetitif dan
tentu dengan kualitas nomor wahid (satu). sedangkan sistem ekonomi pasar
campuran sangat bertele-tele dan tidak dapat bertransaksi dengan sempurna
karena adanya campurtangan dari pemerintah setempat, hal ini sangat merugikan
bangsa yang ingin maju bawasannya bangsa yang ingin maju harus mandiri dan
harus memberikan para masyarakatnya berkembang sendiri tanpa adanya intimidasi
dari pemerintah, tentu saja sistem ekonomi pasar liberalis ini dapat kita lihat
di negara-negara yang sudah maju seperti, singapura, china, jepang, dan masih
banyak lagi, karena masyarakatnya sudah mampu berkompetisi sendiri tanpa
campurtangan pemerintahnya. dan sistem ekonomi pasar campuran banyak dianut
oleh bangsa-bangsa yang sedang berkembang dibidang perekonomian, sebut saja
indonesia. indonesia adalah salah satu negara dari ratusan negara lainnya yang
menganut sistem ekonomi pasar campuran karena masyarakatnya yang belum bisa
berkompetitif secara mandiri atau individual dengan pelaku ekonomi diluar
negeri yang notabenya negara maju, walaupun bisa tetapi terbatas. masih sedikit
masyarakat yang menganut sistem ekonomi pasar liberalis di Indonesia walaupun
sudah banyak barang hasil anak bangsa yang sangat terkenal diluar sana, tetapi
hanya segelintir masyarakat yang dapat melakukannya.
Sistem
perekonomian yang sedang saya bandingkan ini pun mempunyai kelebihan
masing-masing, saya mulai dari sistem eknomi pasar liberalis. Sistem ini banyak
kelebihannya contohnya; menumbuhkan rasa inisiatif dan kreataif bagi pelakunya,
timbul persaingan semangat di setiap individu, dan lain-lain. hal ini sangat bagus
mengingat kreatifitas setiap individu tak ada batasannya dan hal ini sangat
bagus sebagai motivator bangsa Indonesia, sedangakan sistem ekonomi pasar
campuran kelebihannya ialah lebih mementingkan umum dari pada pribadi. hal ini
sangat bagus melihat daya beli masyarakat indonesia masih lemah, jika para
pelaku ekonomi menjual barang produksinya dengan cara memperhatikan konsumen
maka masyarakat pun senang dengan sistem ini, karena otomatis harga barang
produksinya lebih murah ketimbang harga produksi dengan menggunakan sistem
ekonomi liberalis.
Masing-masing
sistem ekonomi pun mempunyai kelemahan tersendiri. pada sistem ekonomi pasar
liberal ada beberapa kelemahannya contohnya; terjadi persaingan yang tidak
sehat bilamana birokratnya korup, persaingan yang begitu amat sangat bebas
mengakibatkan banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan
alokasi sumber daya oleh individu, dan lain sebagainya. ini terjadi karena
adanya kesalahan dalam menjalankan sistem ekonomi pasar liberal dan juga bisa
karena oknum-oknum yang maruk akan kekayaan dan mementingkan diri sendiri.
sedangkan sistem ekonomi pasar campuran kelemahannya cenderung lebih sedikit
karena sistem perekonomiannya masih diawasi oleh pemerintah, dan kelemahan
sistem ekonomi campuran ialah beban pemerintah lebih berat ketimbang swasta.
hal ini terjadi karena pemerintah turut campur dalam sistem perekonomian, jadi
jika para pelaku ekonomi merugi atau kalah saing maka selain mereka rugi ada
pihak yang lebih rugi dari pelaku ekonomi tersebut yaitu; pemerintah. mengapa
pemerintah? Karena pemerintah turut campur tangan dalam sistem perekonomian
ini.