Selasa, 27 Maret 2012

Beranda

Potret Perekonomian Indonesia Pada Masa Orde Lama
Indonesia di masa orde lama (soekarno, 1945 – 1966) lebih banyak konflik politiknya daripada agenda ekonominya yaitu konflik kepentingan antara kaum borjuis, militer, PKI, parpol keagamaan dan kelompok – kelompok nasionalis lainnya. Kondisi ekonomi saat itu sangat parah dengan ditandai tingginya inflasi yaitu mencapai 732% antara tahun  1964 – 1965 dan masih mencapai 697% antara tahun 1965 – 1966.
Gambaranya bahwa periode orde lama (1945 – 1966). Pada masa  ini ada sebuah perdebatan atau tarik menarik kepentingan global yang di perjuangkan antar blok barat dan blok timur untuk memperjuangkan kepentingan masing-masing di kawasan asia pasifik dengan berpikir secara strukturalis.
Pemikira strukturalis  terutama yang dimaksud dengan pembangunan .pemikiran struktalisme berkembang tahun 1940-an hingga awal tahun 1960-an. Para pemikir strukturalis berasumsi negara – negara sedang berkembang ditandai oleh kelompok budaya, sosial dan kelembagaan yang menghambat atau mencegah perubahan, sumber daya cenderung mandek (persediaan barang dan jasa tidak elastis). Pemiki strukturalis cendenderung mementingkan kuantitas manajemen dibandingkan harga. Umumnya mengalami kegagalan, kadang – kadang target tercapai namun sering pelaksanaannya buruk dan prestasi yang kurang baik. Misalnya Bank Dunia memberikan pinjaman pertamanya kepada negara di luar Eropa pada tahun 1948. Saat itu banyak negara yang sedang berkembang sudah sibuk dalam beberapa bentuk perencanaan ekonomi terpusat.
Pada tahun 1950-an, gelombang antusiasme mencapai puncaknya dalam rangka perencanaan yang komprehensif. Sedangkan yang terjadi di indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bangsa indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Pemimpin yang ada saat itu terdiri dari kaum elit yang berpendidikan barat dan orang – orang militer yang dilatih jepang. Secara ekonomi, belanda masih menguasai perusahaan – perusahaan di sektor perkebunan dan menguasai perdagangan internasional {Konferensi Meja Bundar (KMB), 1949}. Periode 1945 – 1949 adalah periode indonesia berjuang untuk status negara merdeka dan diakui oleh dunia yang ditandai dengan pengakuan Belanda di KMB dengan syarat perusahaan Belanda di Indonesia tidak dinasionalisasikan.
Demokrasi terpimpin (1959–1965), dekrit presiden 1959 (yang mendapat dukungan dari militer dan PKI) adalah upaya Soekarno menggeser dominasi politisi kelas menengah ke atas dan sekaligus upaya mengembalikan kekuasaan presiden yang selama ini dipegang perdana menteri dan DPR. Pada masa ini, Soekarno menguasai penuh birokrasi negara. Pada tahun 1957, perusahaan- perusahaan belanda dinasionalisasikan, setelah tahun 1959, proses nasionalisasi perusahaan asing makin meluas. Pada tahun 1963, perusahaan–perusahaan inggris juga diambil alih, milik amerika serikat juga diambil alih di tahun 1965. Kondisi ekonomi sangat parah dengan ditandai tingginya inflasi yaitu mencapai 732% antara tahun 1964 – 1965 dan masih mencapai 697% antara tahun 1965–1966. Jadi periode orde lama yang dipimpin soekarno lebih kuat nasionalismenya, sentralisasi, komando dan kepemilikan kolektif bisa disimpulkan berarti prosesnya menjauhi kutub “laissez-faire” dan mendekati kutub “dirigisme/hegemoni”.

Perbedaan Antara Sistem Perekonomian Liberalis dan Sistem Perekonomian Pasar Campuran
  • Pasar Ekonomi Liberalis
Sistem ekonomi liberal klasik adalah suatu filosofi dan politis ekonomi. Mula-mula ditemukan pada suatu tradisi penerangan atau keringanan yang bersifat membatasi batas-batas dari kekuasaan dan tenaga politis, yang menggambarkan pendukungan kebebasan individu. Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai kepentingan dirinya sendiri dan membiarkan semua individu untuk melakukan pekerjaan tanpa pembatasan yang nantinya dituntut untuk menghasilkan suatu hasil yang terbaik, yang cateris paribus, atau dengan kata lain, menyajikan suatu benda dengan batas minimum dapat diminati dan disukai oleh masyarakat (konsumen).

1. Ciri-ciri Pasar Liberalis
  • Semua sumber adalah milik masyarakat individu.
  • Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
  • Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan perekonomian.
  • Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
  • Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
  • Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
  • Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi.
  • Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

2. Keuntungan dan kelemahan Pasar Liberalis
  • Keuntungan
Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:
  1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah.
  2. Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
  3. Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
  4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
  5. Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.

  • Kelemahan
Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi liberal, adalah:
  1. Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup.
  2. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
  3. Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
  4. Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
  5. Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.

  • Pasar Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem kapitalis dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan dimana perpaduan itu terjadi , sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut.  

1. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :  
  • Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasata 
  • Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah 
  • Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah 
2. Kebaikan sistem ekonomi campuran
  • Kebebasan berusaha 
  • Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas 
  • Lebih mementingkan umum dari pada pribadi
3. Kelemahan sistem ekonomi campuran
  • Beban pemerintah berat dari pada beban swasta 
  • Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan

Sulit menentukan batas ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta “ Sistem ekonomi campuran banyak dianut oleh Negara berkembang”.

  • Kesimpulan
"Menurut saya" Dari keterangan diatas tentang perbedaan antara sistem ekonomi pasar liberalis dengan sistem ekonomi pasar campuran sangat bisa dapat dilihat dengan jelas, bahwa sistem ekonomi pasar liberalis dipegang atau kegiatan ekonominya dilakukan oleh individu, sedangkan sistem ekonomi pasar campuran asal mulanya terbentuk dari percampuran atas dua sistem ekonomi pasar yaitu sistem ekonomi pasar kapitalis dan sistem ekonomi pasar sosialis, dimana sistem ekonomi pasar campuran ini dipegang atau dilakukan oleh pemerintah dan pihak swasta bukan individu.
Perbedaan-perbedaan ini saya rasa sangat jelas terlihat, dimana kedua sistem ekonomi pasar tersebut berbanding terbalik bila melihat ciri-ciri sistem ekonomi tersebut pada tulisan diatas. selain melihat perbedaan dari ciri-cirinya, hal ini juga dapat dilihat dari segi kebaikan dan kelemahan sistem ekonomi kedua sistem tersebut. dari sisi sistem ekonomi liberalis sangat jelas bahwa kebaikannya adalah masyarakat tidak perlu lagi menunggu atau menerima komando dari pemerintah dan juga masyarakat dapat menumbuhkan produksi-produksi baru yang lebih kompetitif dan tentu dengan kualitas nomor wahid (satu). sedangkan sistem ekonomi pasar campuran sangat bertele-tele dan tidak dapat bertransaksi dengan sempurna karena adanya campurtangan dari pemerintah setempat, hal ini sangat merugikan bangsa yang ingin maju bawasannya bangsa yang ingin maju harus mandiri dan harus memberikan para masyarakatnya berkembang sendiri tanpa adanya intimidasi dari pemerintah, tentu saja sistem ekonomi pasar liberalis ini dapat kita lihat di negara-negara yang sudah maju seperti, singapura, china, jepang, dan masih banyak lagi, karena masyarakatnya sudah mampu berkompetisi sendiri tanpa campurtangan pemerintahnya. dan sistem ekonomi pasar campuran banyak dianut oleh bangsa-bangsa yang sedang berkembang dibidang perekonomian, sebut saja indonesia. indonesia adalah salah satu negara dari ratusan negara lainnya yang menganut sistem ekonomi pasar campuran karena masyarakatnya yang belum bisa berkompetitif secara mandiri atau individual dengan pelaku ekonomi diluar negeri yang notabenya negara maju, walaupun bisa tetapi terbatas. masih sedikit masyarakat yang menganut sistem ekonomi pasar liberalis di Indonesia walaupun sudah banyak barang hasil anak bangsa yang sangat terkenal diluar sana, tetapi hanya segelintir masyarakat yang dapat melakukannya.
Sistem perekonomian yang sedang saya bandingkan ini pun mempunyai kelebihan masing-masing, saya mulai dari sistem eknomi pasar liberalis. Sistem ini banyak kelebihannya contohnya; menumbuhkan rasa inisiatif dan kreataif bagi pelakunya, timbul persaingan semangat di setiap individu, dan lain-lain. hal ini sangat bagus mengingat kreatifitas setiap individu tak ada batasannya dan hal ini sangat bagus sebagai motivator bangsa Indonesia, sedangakan sistem ekonomi pasar campuran kelebihannya ialah lebih mementingkan umum dari pada pribadi. hal ini sangat bagus melihat daya beli masyarakat indonesia masih lemah, jika para pelaku ekonomi menjual barang produksinya dengan cara memperhatikan konsumen maka masyarakat pun senang dengan sistem ini, karena otomatis harga barang produksinya lebih murah ketimbang harga produksi dengan menggunakan sistem ekonomi liberalis.
Masing-masing sistem ekonomi pun mempunyai kelemahan tersendiri. pada sistem ekonomi pasar liberal ada beberapa kelemahannya contohnya; terjadi persaingan yang tidak sehat bilamana birokratnya korup, persaingan yang begitu amat sangat bebas mengakibatkan banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu, dan lain sebagainya. ini terjadi karena adanya kesalahan dalam menjalankan sistem ekonomi pasar liberal dan juga bisa karena oknum-oknum yang maruk akan kekayaan dan mementingkan diri sendiri. sedangkan sistem ekonomi pasar campuran kelemahannya cenderung lebih sedikit karena sistem perekonomiannya masih diawasi oleh pemerintah, dan kelemahan sistem ekonomi campuran ialah beban pemerintah lebih berat ketimbang swasta. hal ini terjadi karena pemerintah turut campur dalam sistem perekonomian, jadi jika para pelaku ekonomi merugi atau kalah saing maka selain mereka rugi ada pihak yang lebih rugi dari pelaku ekonomi tersebut yaitu; pemerintah. mengapa pemerintah? Karena pemerintah turut campur tangan dalam sistem perekonomian ini.

1 komentar:

  1. BANCI KAU ROMY BIAR SEMUA ORANG TAU ROMY LU BANCI,MUKALU MIRIP BABI

    BalasHapus